MERAIH BERKAH DI BULAN RAMADHAN
Oleh; Taufikurrahman
Banyak sebutan yang diberikan kepada bulan Ramadhan, seperti Sayyidus Syuhur, Syahrul Ibadah, Syahrus Sabar, Syahrul Muhasabah dan masih banyak sederet nama lain yang sering diberikan kepadanya.
Dikatakan Sayyidus Syuhur karena bulan ini adalah penghulu dari semua bulan. Begitu juga disebut Syahrus Shabar, karena di bulan ini umat Islam diwajibkan berpuasa menahan makan dan minum serta segala yang membatalkan puasa dengan penuh kesabaran. Dinamai Syahrul Ibadah, dibulan ini pula Allah memberikan kesempatan untuk beribadah dan melipat gandakan pahalanya. Sedangkan gelar Syahrul Muhasabah diberikan karena di bulan ini seseorang perlu instrospeksi diri menghitung tentang amal baik dan amal buruknya, sehingga masih ada kesempatan untuk bertobat dan memohon ampun kepada sang Khaliq.
Pemberian nama-nama terhadap bulan ramadhan itu sesuai dengan tujuannya. Karena itu di bulan yang penuh berkah dan magfirah serta ampunan ini, harus digunakan dengan sebaik-baiknya. Kesempatan berada di bulan ramadhan seperti sekarang ini, sebuah anugerah dan nikmat yang luar biasa yang diberikan Allah Swt. Mungkin sudah banyak saudara-saudara, keluarga atau tetangga kita yang pada tahun lalu diberikan kesempatan beribadah di bulan ramadhan, namun bisa jadi tahun ini lebih dahulu meninggalkan kita. Sehingga tidak lagi bersama-sama kita. Begitu juga dengan kita yang sekarang ada pada bulan yang penuh magfirah ini, masih diberikan nikmat dan kesempatan, akankah kesempatan seperti ini, dapat diperoleh di bulan ramadhan tahun berikutnya. Sebuah instrospeksi dan motivasi diri untuk meningkatkan amal di bulan ramadhan tahun ini.
Motivasi bagi kita mengisi kesempatan yang dianugerahkan Allah Swt berada di bulan ramadhan tahun ini, merupakan modal untuk meraih berkah. Di bulan yang dikatakan sebagai bulan ibadah memberikan dorongan untuk meningkatkan amal, karena Ibadah wajib yang dikerjakan di bulan ramadhan sama nilainya dengan 70 ibadah wajib di bulan lain. Begitu pula ibadah sunnat yang dikerjakan di bulan ramadhan dinilai seperti ibadah wajib yang dikerjakan di bulan lain.
Begitu mulianya bulan ramadhan ini, semua amal dilipat gandakan pahalanya, tidak ada alasan untuk bermalas-malas. Cukup motivasi yang disampaikan rasulullah sebagai pembangkit semangat untuk terus mengisi ramadhan dengan amal perbuatan yang bermanfaat. Tak ada kata penundaan yang diucapkan, karena kesempatan berada di bulan suci ini belum tentu terulang pada tahun yang akan datang. Karena itu tiada hari tanpa ibadah, tiada waktu yang kosong kecuali berusaha bertaqarrub kepada Allah Swt. Gunakan waktu lapangmu sebelum datang waktu sibuk, gunakan waktu hidupmu sebelum datang waktu kematianmu.
Untuk mengisi ramadhan penuh berkah umat Islam selalu memadati tempat-tempat ibadah untuk shalat berjamaah, shalat tarawih, tadarus Alquran, berbuka bersama, mendatangi tempat pengajian, menyantuni kaum dhu’afa dan masih banyak kegiatan-kegiatan social lainnya yang dilakukan. Semua kegiatan yang dilakukan, bertujuan agar bulan ramadhan itu benar-benar sebagai bulan latihan dan membekas di bulan lainnya.
Latihan yang diajarkan selama ramadhan diharapkan mampu mendidik diri seseorang untuk terbiasa melakukannya. Seperti tadarus merupakan sebuah pembiasaan untuk membaca dan memahami kandungan Alquran. Semakin dipelajari, didalami dan dihayati semakin banyak mutiara yang terpendam di dalamnya.
Shalat tarawih juga sebagai symbol ramadhan, karenatarawih adanya hanya di bulan ramadhan. Shalat yang jumlah rakaatnya lebih banyak dan sering beristirahat ini, menjadi pendorong untuk meraih pahala di bulan suci ini. Karena itu semua kegiatan dan ibadah yang dilakukan di bulan ramadhan, tidak saja bertujuan mendulang pahala, karena semuanya itu urusan Allah, tetapi lebih dari itu yaitu mengharap ridha Allah Swt.Semoga.
Samarinda, 10 Ramadhan 1443 H.