MENJAGA PUASA
Oleh: Taufikurrahman
Ramadhan adalah bulan suci dan bulan membersihkan diri dari segala dosa, sehingga selama bulan ramadhan kaum muslimin dididik membiasakan berperangai baik dan menjauhi dari perangai yang buruk. Dengan kata lain, puasa akan menjadikan pelakunya memiliki akhlak yang mulia dan terhormat.
Karena itu agar puasa dapat mendidik kepada akhlak yang mulia dan terhormat, maka orang yang melaksanakan puasa harus menjaga diri dari beberapa hal yang dapat mengurangi nilai puasa. Artinya selain meninggalkan makan dan minum serta hubungan suami istri di siang ramadhan, ia juga menjaga dari segala yang membatalkan pahala puasa.
Pertama; menahan pandangan terhadap sesuatu yang tercela dan dibenci atau memandang kepada sesuatu yang menyebabkan kelalaian hati serta yang dapat melupakan kepada Allah.
Kedua; menjaga lidah dari perkataan kotor, senda gurau dan dusta. Apalagi mengumpat orang lain serta adu domba.. Orang yang sedang menjalani puasa ia harus menjaga lidahnya dari perkataan yang tidak pantas diucapkan atau bahkan diam saja. Ini yang disebut oleh rasulullah puasa adalah Junnah ( benteng) karena itu jangan berkata-kata kotor (rafats) dan kasar, jika ada orang yang menyerang dan mencacimu hendaklah kamu katakan aku sedang berpuasa.
Ketiga; menahan pendengaran dari segala sesuatu yang dibenci, sebab segala yang haram diucapkan maka haram pula didengarkan. Karena itu Allah mempersamakan mendengar sesuatu yang tidak pantas didengar tersebut dengan makan sesuatu yang diharamkan sebagaimana dalam surat al-Maidah ayat 42;
سمّاعون للكذب اكّلون للسحت
Artinya: Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak makan yang haram..
Keempat; menahan anggota tubuh yang lain dari perbuatan dosa,seperti menjaga tangan atau kaki dari perbuatan yang dapat menyakiti orang lain.
Kelima, menahan perut dari hal-hal yang syubhat (yang tidak jelas halal dan haramnya) tatkala berbuka, sebab tidak ada gunanya berpuasa dengan menahan dari memakan makanan yang halal ke dalam perutnya, tetapi saat berbuka lalu memakan makanan atau benda diharamkan oleh agama atau memakan makanan yang diperoleh melalui cara yang haram. Perumpamaan orang yang berpuasa seperti ini seperti orang yang membangun sebuah gedung yang besar dan indah, tetapi ia juga menghancurkannya.
Suatu ketika Rasulullah saw didatangi oleh dua orang wanita yang sedang berpuasa. Kondisi keduanya hampir pingsan karena menahan lapar dan haus yang tidak tertahankan. Mereka meminta kepada Rasul untuk berbuka. Rasul lantas menyuruh orang membawa wadah kemudian berkata kepada dua wanita itu, muntahkanlah apa yang kalian makan. Seketika itu juga keduanya memuntahkan dari mulutnya darah dan daging segar. Orang-orang yang berada disekitarnya heran menyaksikan peristiwa aneh itu. Kemudian Rasul menjelaskan bahwa kedua perempuan itu memang sedang berpuasa dari hal yang dihalalkan oleh Allah, akan tetapi saat berbuka ia memakan makanan yang diharamkan Allah. Rasulullah bersabda:
كم من صا ئم ليس له من صومه الا الجوع و العطش
Artinya; Betapa banyak orang berpuasa tetapi ia tidak mendapatkan dari puasa tersebut kecuali lapar dan haus saja.
Keenam; Jangan terlalu banyak makan saat berbuka, meskipun makanan yang dimakan halal, Tidaklah ada artinya jika siang harinya perut kosong, namun malam harinya perut penuh dengan makanan. Syaitan terus menggoda dengan berbagai cara agar manusia selalu menyalurkan keinginan hawa nafsunya.
Semoga Ramadan tahun ini kita selalu dapat menjaga dari segala hal dan tindakan yang dapat mengurangi nilai ibadah puasa sehingga puasa yang kita jalani ini dapat menempa dan mendidik pribadi yang berakhlak mulia, berperangai santun dan rendah hati, budi pekerti halus, jujur, amanah serta istiqamah dalam beribadah. Amin.
Samarinda, 4 Ramadan 1443 H