Selamat Datang di pengadilan agama Samarinda   Click to listen highlighted text! Selamat Datang di pengadilan agama Samarinda Powered By GSpeech

WhatsApp Image 2020 02 15 at 13.34.59

Written by Super User on . Hits: 1022

HARI ASYURA

Oleh: Drs. H. Taufikurrahman, M.Ag.

 

 

Asyura berasal dari asyarah yang artinya sepuluh. Jadi hari Asyura adalah hari kesepuluh bulan Muharam.    Hari ini Kamis tanggal 19 Agustus 2021 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 10 Muharam 1443 Hijriah, hari yang sangat bersejarah yang dinanti-nantikan oleh umat Islam.

Jika tanggal 1 Muharam, awal penanggalan dalam Islam dimaknai hijrah (perpindahan Nabi Muhammad Saw bersama para sahabat dan pengikutnya dari Mekkah al-Mukarramah menuju Madinah al- Munawwarah), maka hari Asyura, dikenal dengan hari pembebasan para rasul di zamannya.

Di antara hari pembebasan para rasul itu adalah, pertemuan Nabi Adam a.s dan istrinya Siti Hawa, dikeluarkannya Nabi Nuh a.s oleh Allah Swt dari perut ikan, diselamatkan Nabi Ibrahim a.s dari kekejaman dan kebengisan Raja Namruz, datangnya pertolongan Allah Swt terhadap Nabi Musa a.s dari kejaran Fir’aun merupakan cuplikan sebagian kejadian sejarah di hari Asyura.

Kalau peringatan hijrah dimaknai secara fisik hanya ada terjadi pada zaman Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya, maka yang diambil oleh umat Islam sekarang adalah perpindahan secara non fisik. Semangatnya, melakukan perubahan prilaku dari sesuatu yang dilarang oleh ajaran Islam, kepada yang diperintahkan. Meninggalkan yang tidak bermanfaat kepada melaksanakan sesuatu yang bermanfaat, menjauhkan diri dari segala dosa menuju kepada perubahan yang selalu mendatangkan pahala dan kebaikan.

Maka memperingati hari Asyura bagi umat Islam, disamping mengenang sejarah para rasul masa lalu, juga hari disunnahkan berpuasa. Ibnu Abbas meriwayatkan dari Rasulullah Saw; bahwasanya Rasululah Saw berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh sahabatnya berpuasa. (H.R. Bukhari dan Muslim). Sedangkan Ibnu Qatadah meriwayatkan bahwa Rasululah Saw pernah ditanya tentang puasa Asyura, beliau menjawab, menghapus dosa selama setahun yang telah

 

lalu. (H. R. Muslim). Menurut Dr.Musthafa Said al-Khin, dan Dr. Musthafa al-Bugha dalam Kitab Nuzhatul Muttaqin, kedua hadits di atas menjelaskan tentang keutamaan puasa hari Asyura dan hukumnya sunnah Muakkad. (Juz II halaman. 885 dan 886).

Anjuran Nabi Muhammad Saw berpuasa Asyura, bermula saat Rasulullah Saw memasuki Kota Madinah, beliau bertemu orang Yahudi yang sedang berpuasa memperingati hari diselamatkan Nabi Musa a.s dari kejaran musuh. Terhadap kejadian ini Rasul bersabda; Aku lebih berhak melaksanakan puasa tersebut. sejak itu pula dianjurkan puasa Asyura.

Ada pula riwayat lain menyebutkan, sebelum diwajibkannya puasa ramadan, Rasulullah Saw. mengerjakan puasa Asyura. Namun setelah turun wahyu surat al-Baqarah 183 tentang kewajiban puasa ramadan, beliau bersabda: Sesungguhnya hari Asyra itu suatu hari diantara hari- hari kebesaran Allah, karena itu barangsiapa yang tidak mau, boleh meninggalkannya. (H. R. Muslim).

Jika orang Yahudi melakukan puasa Asyura pada tanggal sepuluh Muharam dan kemudian umat Islam melakukan hal yang sama yakni ikut puasa pada tanggal tersebut, menimbulkan kesan umat Islam mengikuti apa yang dilakukan oleh orang Yahudi. Untuk membedakan hal tersebut, maka rasulullah Saw menganjurkan umatnya untuk menambah puasa pada tanggal 9 Muharam yang dikenal dengan puasa tasu’a dan menyempurnakannya pada tanggal 10 Muharam.

Anjuran puasa pada hari kesembilan bulan Muharam (hari Tasu’a) itu disebutkan dalam sebuah riwayat Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Saw bersabda: Jika aku menemui tahun yang akan datang, maka aku akan puasa pada tanggal 9 Muharam. (H.R. Muslim).

Disunnahkannya menggabungan puasa tanggal 9 Muharam dengan tanggal  10 Muharam  dimaksudkan agar membedakan antara puasa orang Yahudi dengan orang Islam. Orang Yahudi melakukan puasa hanya pada tanggal 10 Muharam. Sedangkan orang Islam disunnahkan berpuasa dua hari yaitu tanggal 9 dan 10 Muharam. (Wallahu’a’lam).

 

Download File PDF

Hubungi Kami

Pengadilan Agama Samarinda

JL. Ir. H. JUANDA NO 64. SAMARINDA
KALIMANTAN TIMUR

 

Telp: 0541-742018

Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Email Tabayun : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

 

fb.logo instagram 1581266 960 720

maps1 Lokasi Kantor

Copyright IT Support PA.Smd@2025
Click to listen highlighted text! Powered By GSpeech